Senin, 16 September 2019

Pengertian Shighot dan Macam-Macamnya


تصريف الكلمة 
Tashrif al Kalimat merupakan pengolahan kata dari suatu bentuk menjadi bentuk lain berdasarkan aturan-aturan yang telah ditentukan. Bentuk-bentuk kalimat tersebut biasa diistilahkan sebagai صغة Shighot.  Shighot terdiri dari fi’il madhi, fi’il mudhori’, fi’il amr, isim masdhar, isim fai’il, isim maf’ul, isim zaman dan isim makan.

Berikut penjelasan masing-masing shighot yang telah diperkenalkan:
1. Shighot fi’il madhi berarti bentuk kalimat yang memiliki makna kata kerja dalam bentuk lampau.
نَصَرَ  bermakna telah menolong.
2.  Shighot Fi’il mudhori’ berarti kalimat yang memiliki makna kata kerja dalam bentuk masa sekarang atau masa akan datang.
يَنْصُرُ bermakna sedang atau akan menolong.
3.     Shighot fi’il amr berarti kalimat yang memiliki makna kata kerja dalam bentuk perintah.
اُنْصُرْ bermakna tolonglah.
4.      Isim mashdar berarti sumber atau kata dasar.
نَصْرًا tolong atau pertolongan.
5.      Isim fa’il berarti kalimat yang memiliki makna pelaku atau subjek.
نَاصِرٌ bermakna orang yang menolong.
6.      Isim maf’ul berarti kalimat yang memiliki makna objek atau yang dikenai sasaran.
مَنْصُوْرٌ bermakna orang yang ditolong.
7.      Isim zaman berarti kalimat yang memiliki makna waktu.
مَنْصَرٌ bermakna waktu menolong.
8.      Isim makan berarti kalimat yang memiliki makna tempat
مَنْصَرٌ bermakna tempat menolong. 1

          Tashrif istilahi pada Metode Krapyak lebih sedikit dan lebih ringkas, karena supaya lebih efektif dan sistematis. Tashrif istilahi hanya berjumlah delapan dengan kalimat isim dan fi’ilnya dikelompokkan. Beberapa shighot lainnya ditiadakan seperti isim alat, masdar mim, fi’il nahi dhomir  فهوdan  وذاك

LATIHAN !
اَحْمَدُ مُحَمَّدًا، اَحْمَدُ نَاصِرٌ وَ مُحَمَّدٌ مَنْصُوْرٌ،نَصَرَ 
Dari kalimat yang dicetak tebal, apakah shighot dari masing-masing kalimat tersebut ?
1.
2.
3.

Jawabannya adalah
1. نَصَرَ memiliki shighot atau bentuk kalimat fiil madhi yang berarti telah menolong.
2. نَاصِرٌ memiliki shighot atau bentuk kalimat isim fail yang berarti orang yang menolong.
3. مَنْصُوْرٌ memiliki shighot atau bentuk kalimat isim maf’ul yang berarti orang yang ditolong.
Jadi kalimat  نَصَرَ اَحْمَدُ مُحَمَّدًا، اَحْمَدُ نَاصِرٌ وَ مُحَمَّدٌ مَنْصُوْرٌ،  memiliki makna Ahmad telah menolong Muhammad, Ahmad adalah orang yang meolong dan Muhammad adalah orang yang ditolong.

Sekilas tentang shorof Metode Krapyak
https://shorofkrapyak.blogspot.com/2019/09/shorof-praktis-metode-krapyak-bahasa.htm
Pengertian shorof
https://shorofkrapyak.blogspot.com/2019/09/shorof-praktis-metode-krapyak-shorof.html
_____________
1 ) KH. Ali Maksum, As Shorf al Wadih, (Yogyakarta, Pondok Pesantren Krapyak, tt) hlmn. 7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar