Bina’
adalah bentuk dasar kalimat. Bina’ terbagi menjadi dua macam yaitu shohih dan
mu’tal. Fiil shohih adalah fiil yang tidak terdapat huruf illatnya, sedangkan
fiil mu’tal adalah fiil yang terdapat huruf illanya. Tempat huruf illat bisa
saja di fa’, ‘ain, ataumpun lam fiilnya. Huruf illat sendiri berupa alif( ا ) , ya’(
ي ) dan wawu ( و ). Untuk
lebih mudah mengingat bisa disingkat menjadi ayu (
ايو ).
Fiil
shohih terbagi menjadi
tiga yaitu,
1. Shohih
salim (
الصحيح السالم )
Shohih salim yaitu fiil shohih yang tidak terdapat
hamzah dan tasydidnya seperti نَصَرَ, خَرَجَ, رَسَمَ.
Pada kalimat نَصَرَ, خَرَجَ, رَسَمَ
disebut fiil shohih salim karena tidak terdapat huruf illat (alif(
ا ) , ya’(
ي ) dan wawu و )) dan tidak ada hamzah
serta tasydid pada awal, tengah dan akhir kalimatnya. Oleh karena itu bisa
dikatakan fiil shohih salim.
2. Shohih
mahmuz (الصاحيح المهموز )
Shohih mahmuz yaitu fiil shohih yang terdapat hamzahnya yang
terletak pada fa’, ‘ain atau lam fiilnya seperti أَخَدَ,
سَأَلَ, نَشَأَ. Pada kalimat أَخَدَ
terdapat hamzah pada awal kalimatnya, سَأَلَ
hamzahnya ada ditengah kalimat dan نَشَأَ
hamzahnya terdapat pada akhir kalimat. Ketiganya tidak terdapat tasydid dan
huruf illat maka dari itu bisa dikatakan shohih mahmuz.
3. Shohih
mudho’af ( الصاحيح المضعف )
Shohih mudho’af yaitu fiil
shohih yang terdapat tasydidnya atau yang ‘ain dan lam fiilnya berupa huruf
yang sama seperti مَدَّ, فَرَّ, جَلَّ.
Pada kalimat مَدَّ, فَرَّ, جَلَّ disebut fiil shohih
mudho’af dikarenakan ada tasydidnya diakhir kalimat. Pada mulanya مَدَّ berbentuk مَدَدَ , فَرَّ
berupa فَرَرَ dan جَلَّ
berupa جَلَلَ keduanya tetap
dikatakan shohih mudho’af. Adanya tasydid tersebut karena ada dua huruf yang
sama pada ‘ain dan lam fiilnya yang pada aturannya terkena hukum idghom.
Fiil
mu’tal terbagi menjadi lima yaitu,
1. Mu’tal
mitsal (المعتل المثال )
Mu’tal mitsal yaitu fiil mu’tal yang huruf illatnya ada di awal
kalimat atau fa’ fiilnya seperti يَسَرَ, وَصَلَ,
وَفَقَ. Pada kalimat يَسَرَ
huruf illatnya berupa ya’ sedangkan pada kalimat وَصَلَ,
وَفَقَ huruf illatnya berupa wawu.
2. Mu’tal
ajwaf ( المعتل الأجوف )
Mu’tal ajwaf yaitu fiil mu’tal yang huruf illatnya ada di tengah
kalimat atau ‘ain fiil seperti قَالَ, بَاعَ, صَامَ.
Pada kalimat قَالَ huruf illatnya boleh
berupa alif atau wawu karena asal kalimat قَالَ
adalah قَوَلَ , begitu juga بَاعَ huruf illatnya boleh berupa alif atau ya’
karena asal kalimat بَاعَ berupa بَيَعَ.
3. Mu’tal
naqish ( المعتل الناقص )
Mu’tal naqish yaitu fiil mu’tal yang huruf illatnya ada di akhir
kalimat atau lam fiilnya seperti تَلَا, غَزَا, رَمَى.
Pada kalimat رَمَى huruf illatnya berupa
alif layyinah, pada kalimat تَلَا, غَزَا
huruf illatnya berupa alif.
4. Mu’tal
lafif maqrun ( المعتل اللفيف المقرون )
Mu’tal lafif maqrun yaitu fiil mu’tal yang huruf illatnya ada di
tengah dan di akhir kalimat atau di ‘ain dan lam fiilnya seperti نَوَى, لَوِيَ, كَوَى. Pada kalimat كَوَى huruf illatnya berupa wau dan alif
sedangkan لَوِيَ huruf illatnya berupa
wawu dan ya’.
5. Mu’tal
lafif mafruq ( المعتل اللفيف المفروق )
Mu’tal lafif mafruq yaitu fiil mu’tal yang huruf illatnya ada di
awal dan di akhir kalimat atau di fa’ dan lam fiilnya seperti وَصَى, وَلِيَ, وَقَى. Pada kalimat وَصَى
huruf illatnya berupa wawu dan alif sedangkan وَلِيَ
huruf illatnya berupa wawu dan ya’.
Untuk
lebih mudah menghafalkan mu’tal lafif maqrun dan mu’tal lafif mafruq dengan
cara pengucapannya. Maqruuuuuuuuuuuun dan mafruqqqqqqq.
Maqruuuuuuuuuuuun pengucapannya lurus, lempeng tanpa hambatan, jadi maqrun
huruf illatnya ada di tengah dan di akhir tanpa ada yang menengahi. Sedangkan mafruqqqqqqq
pengucapannya ada yang memantul
diakhirnya sehingga ada yang terpisah atau ada yang menghambat, jadi mafruq
huruf illatnya ada di awal dan di akhir.
Untuk
membedakan mana hamzah dan alif yaitu hamzah bisa berharokat dan bisa dibaca
seperti أَخَدَ akhoda, نَشَأَ
nasya’a dan سَأَل sa’ala. Sedangkan
alif itu tidak bisa bunyi dan berharokat seperti نَوَى
nawaa dan قَالَ qoola, sehingga pada
bina’ mu’tal mitsal tidak ada alif yang menjadi tanda mu’talnya.
Kemudian
ketika menjumpai kalimat yang berbentuk bukan fiil madhinya untuk menentukan
bina’nya bisa dicari terlebih dahulu huruf aslinya atau fiil madhinya terlebih
dahulu.
يَنْصُرُ
|
shohih salim karena huruf aslinya ن, ص , ر
mengikuti wazan يَفْعُلُ atau fiil madhinya
berupa نَصَرَ
|
جَلَالَةً
|
shohih mudhoaf karena huruf aslinnya ج, ل , ل mengikuti wazan فَعَالَةً atau fiil madhinya berupa جَلَّ
|
كُلْ
|
shohih mahmuz karena huruf aslinya أ, ك , ل mengikuti wazan اُفْعُلْ atau fiil madhinya berupa أَكَلَ
|
قِ
|
mu'tal lafif mafruq karena huruf aslinya و , ق, ى
mengikuti wazan اِفْعِلْ sehingga wawu dan
alif nya dihilangkan atau fiil madhinya berupa وَقَى
|
Maksud dari fa'.ain.lam fi'il itu apa ya ustadz
BalasHapusBaca materi wazan, disana sudah dijelaskan
Hapus