Bahasa Arab merupakan bahasa Al-quran dimana semua orang muslim membacanya. Al-quran mengandung banyak sumber ilmu dan pembelajaran. Dari Al-quran lahirlah berbagai hukum-hukum yang dilahirkan seperti bagaimana hukumnya meminum khamr, hukumnya mencuri, hukum menikah dan hukum-hukum lainnya. Untuk dapat mengambil hukum dalam Al-quran otomatis harus dapat memahami teks yang tertera di dalamnya. Salah satu ilmu yang pertama untuk mengambil hukum tersebut dengan ilmu tata bahasa arab kemudian ilmu ilmu lainnya yang mendukung.
Shorof merupakan ilmu yang membahas bagaimana penggunaan kata yang tepat jika dimasukkan pada susunan kalimat atau sebaliknya, bagaimana mengartikan kata yang paling tepat dalam bahasa arab. Ilmu shorof merupakan cabang utama ilmu Bahasa Arab. Bukan orang arab yang menciptakan ilmu ini melainkan orang 'ajam (non Arab). Permulaan dibuatnya ilmu shorof adalah untuk mempermudah dan memberi bekal yang cukup untuk orang non Arab dalam hal memahami Bahasa Arab.
Pada kesempatan ini pembahasan shorof terfokus pada SHOROF METODE KRAPYAK. Shorof metode krapyak tidak berbeda jauh dengan shorof yang diajarkan ditempat lainnya. Metode yang ditawarkan sangat praktis dan mudah untuk difahami dan diajarkan. Dalam tashrif istilahi hanya memiliki delapan shighot yaitu fiil madhi, fiil mudhori', fiil amr, isim masdhar, isim fail, isim maf'ul, isim zaman dan isim makan. seperti contoh tashrif:
نَصَرَ - يَنْصُرُ - اُنْصُرْ - نَصْرًا - نَاصِرٌ - مَنْصُوْرٌ - مَنْصَرٌ - مَنْصَرٌ
penggunaan tashrif yang lebih sedikit untuk menekannkan akan fungsi dan keefektifan dalam pemahamannya. Dalam shorof krapyak kalimat isim dan kalimat fiil dikelompokkan dalam penashrifannya dan ada beberapa kalimat (kata dalam terjemah bahasa arab) yang ditiadakan seperti isim alat, mashdar mim, fiil nahi, dhomir فَهُوَ dan وَذَاكَ. Hal tersebut dikarenakan untuk menyederhanakan pola penashrifan.
Metode ini sudah digunakan di Pondok Pesantren Krapyak semenjak diselenggarakan sistem klasikal di Krapyak. Sebelumnya metode ini sudah diuji cobakan di Pondok Pesantren Tremas, Pacitan ketika sang pencetus KH Ali Maksum masih nyantri disana pada tahun 1927-1935.
Berikut beberapa keungggulan Shorof Metode Krapyak
1. Tashrifan lebih sederhana dan sistematis sehingga dapat mempermudah dalam memahami dan menggunakan ilmu shorof.
2. Lebih mudah dihafal, hanya terdiri dari delapan bentuk shighot yang ditashrif secara istilahinya.
3. Lebih mudah untuk diajarkan sehingga efektifitas pembelajaran sangat efisien tanpa mengurangi kaidah ilmu shorof itu sendiri.
Pada pembahasan selanjutnya akan dibahas mengenai pengertian shorof dan lingkupnya.
pengertian dan pembahasan ilmu shorof bisa dilihat dilink berikut
Sumber : Busyro, Muhtarom. 2016. Shorof Praktis "Metode Krapyak". Jogjakarta : Menara Kudus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar